Pedati atau gerobak yang di tarik hewan semacam kuda, lembu, atau kerbau.
Dalam posting kali ini saya akan menceritakan salah satu pedati yang merupakan bagian dari Sejarah Desa Junti, Desa Dadap dan Desa Sendang yang berada di Kec. Karangampel Kab. Indramayu. Oke saya ceritakan sedikit.
Di Desa Krangkeng, Kecamatan Krangkeng, Indramayu terdapat bagian-bagian pedati kuno. Tersimpan pada suatu bangunan di belakang kantor desa. Berdasarkan legenda yanghidup di masyarakat, Pedati Kuno itu berkaitan dengan Dampu Awang. Singkat cerita seorang Raja Tiongkok bernama Titongki kehiangan Putrinya yang mengejar seorang pemuda yang dicintainya bernama Syarif Hidayat ke Cirebon. Raja Titongki lalu mengutus beberapa punggawa di bawah pimpinanDampu Awang membawa 2 gerobak perhiasan emas permata untuk bekal hidup sang putri ke Cirebon. Putri Raja Titongki sampai di jawa di pesisir Junti (daerah Junti Kab. Indramayu) dengan di tolong oleh Ki Ageng Junti Putri Raja Titongki pergi menemui Syarif Hidayat yang berada di Pakungwati (sala satu daerah di Cirebon). Dampu Awang sampai di pesisir yang sama dengan Putri Raja Titongki yaitu pesisir Junti,Dampu Awang bertanya kepada Ki Ageng Junti kemana arah menuju Cirebon, saat bertanya Dampu Awang melihat Putri Ki Ageng Junti dan menyukainya. Dampu Awang mencoba melamar Putri Ki Ageng Junti, tidak menyukai Dampu Awang yang gemuk dan tidak beragama Islam Ki Ageng Junti membuat rencana penolakan halus dengan memberi syarat Dampu Awang harus bisa menembus pagar pekarangan rumah Ki Ageng Junti yang tersusun dari pohon bambu Ori selebar 1,5 m dalam waktu semalam. Begitu malam tiba, Dampu Awang mulai menabur recehan emas pada rumpun bambu yang memagari pekarangan Ki Ageng Junti itu. Penduduk berebut mendapatkan emas dengan cara menebas bambu ori tanpa tahu kenapa Dampu Awang berbuat seperti itu. Satu demi satu rumpun bambu itu jebol. Usaha Dampu Awang berhasil, akhirnyabenteng pekarangan Ki Gedeng Junti bisa ditembus. Di mata Ki Ageng Junti, perlakuan Dampu Awang tersebut curang, mereka kabur dari Dampu Awang ke Gunung Sembung. Sesampainya di gunung Sembung mereka menemui Syeh Bentong untuk mohon perlindungan dari kecurangan Dampu Awang. Ki Ageng Junti berjanji akan menyerahkan puterinya agar diperisteri Syeh Bentong dan Syeh Bentong menyembunyikan Nyi Ageng Junti dipucuk pohon Gebang (ujunggebang). Pengejaran Dampu Awang sampai di Gunung Sembung dan bertemu Syeh Bentong yang kemudian terjadi perang mulut hingga perang fisik yang akhirnya dimenangkan Syeh Bentong. Akhirnya Syeh Bentong memperisteri puteri Ki Ageng Junti dan menetap di desa Ujunggebang.Dampu Awang gagal mendapatkan Nyi Ageng Junti ia kembali ke pesisir Junti dan akan kembali ke Cirebon dengan membawa sisa emas permata yang tinggal 1,5 gerobak untuk diserahkan keputri Titongki di Cirebon namun diperjalanan Dampu Awang melihat wanita cantik rupawan yang bernama Nyi Ageng Benda.Dampu Awang meminta Nyi Ageng Benda menjadi isterinya tapi NyiAgeng Benda karena memiliki suami yang sedang melaut Nyi Ageng Benda mencoba menolaknyadengan halus, dengan memberi syarat minta dibuatkan keraton dalam waktu semalam. Dampu Awang menyanggupi membuat keraton tersebut. Ketika pembuatan keraton baru selesai bagian pintu gerbang, malam sudah berakhir. Dampu Awang kecewa dan memaksa Nyi Ageng Benda menerima lamarannya tetapi Nyi Ageng Benda tetap menolak dan lari ke utara bersembunyi dan mengharap semoga sang suami cepat kembali dan melindunginya. Dampu awang marah dan berusaha menemukan persembunyian Nyi Ageng Benda dengan menaburkan emas di sepanjang jalur pelarian Nyi Ageng Benda sampai ke pesisir laut yang penuh pohon Dadap namun Nyi Ageng Benda tidak ditemukan oleh siapapun Nyi Ageng Benda tetap dipersembunyiannya diantara pohon Dadap dengan setia menunggu suaminya pulang. Alam menghargai kesetiaan Nyi Ageng Benda dengan memperlebar pantai Dadap agar Nyi Ageng Benda bisa melihat kedatangan suaminya dari laut. Dampu Awang menyerah akhirnya kembali dan melanjutkan perjalanannya ke Cirebon.Pedati yang sudah kosong di tinggalkan di di desa Krangkeng dan sampai sekarang disimpan di kantor desanya begitu juga di blok Benda l desa Sendang, sebelah utara lapangan bola, masih ada bangunan pintu gerbang yang belum selesai dibangun Dampu Awang itu dan masih bisa dilihat sampai sekarang.Dari cerita tadi apabila kawan-kawan penasaran bisa datang ke Indramayu kedaerah Krangkeng, Karangampel, Junti. Terima kasih sudah berkunjung, apabilaingin tahu lebih panjang cerita lengkapnya atau versi lain kawan-kawanbisa melihat di Link sumber yang biasa saya sertakan dalam setiap postingan saya.
28/01/2016 Elang Tankzy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar