Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Perlu
di ketahui sebelum saya jauh menjelaskan Sejarah Desa ini terlebih dahulu saya
tekankan sejarah Desa Krangkeng ada berbagai Versi bahkan yang saya ketahui ada
5 versi yang masing-masing versi ada kesamaan dan berbedaan jadi mohon maaf
jika versi yang saya sampaikan tidaklah sama dengan versi yang mungkin
bapak/ibu dan temen-temen ketahui.
Sebelum menjadi Pedukuhan dulunya wilayah ini merupakan hutan belantara yang
bernama hutan ANDAGA SARI.
Hutan
andaga sari sendiri dihuni oleh binatang buas, manusia sakti yang dapat keluar
masuk negri siluman bernama NYI LODAYA
(Manusia Harimau Hitam) serta para lelembut yang menjadi bala tentara dari NYI
LODAYA.
Tokoh
yang bernama NYI LODAYA merupakan tokoh sakti pada zamannya yang mendiami Hutan
ANDAGA SARI, beliau adalah salah satu murid dari SETAN KOBER, selain NYI LODAYA
SETAN KOBER juga mempunyai beberapa murid sakti diantaranya KY BUYUT PALIMANAN
dan KY BUYUT BAYALANGU (Sanggup Menangkap Petir).
SETAN KOBER sendiri merupakan Tokoh sakti
dari pesisir Indramayu dan beliau mempunyai keris yang sama dengan mana dirinya
yaitu Keris Setan Kober yang sakti luar biasa dan kelak Keris Setan Kober
menjadi milik ARYO PENANGSANG, sampai-sampai hanya Werangka/Sarug Kerisnya saja
sanggup membabad habis hutan TASIK MALAYA sebenarnya TASIK sendiri berasal dari
2 suku Kata TASIK artinya Laut/Telaga/air dan MALAYA berarti rangkaian
gunung-gunung Oleh karena itu, Tasikmalaya dapat dimaknai sebagai daerah dengan
gunung-gunung yang berlimpah seperti air laut, setelah gundulnya wilaya tasik
maka hutan gundul tersebut tidaklah berpenguni sampai Pada abad ke 6 hingga abad ke 11, di wilayah
Kabupaten Tasikmalaya, terdapat Pemerintahan Kebataraan dengan pusat di sekitar
Galunggung. Batara yang memerintah pada masa tersebut adalah Sang Batara
Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari
Hyang.
Itulah skilas tentang NYI LODAYA dan SETAN
KOBER, sepertinya kita harus kembali lagi pada Hutan Andaga Sari.
Hutan andaga sari sering disebut juga Hutan Larangan Pesisir Ujung Tua yang
menakutkan bagi pengembara dari berbagai penjuru mata angin.
Sejenak mari kita tinggalkan hutan andaga
sari dan kita menacri siapa sosok yang dapat menaklukan Hutan ANDAGASARI
tersebut.
Mungkin sebagian sudah tdak asing dengan NYI
GEDE KRANGKENG namun perlu kita ketahui nama Asli Beliau adalah NYI GENDAR
MALAYA seorang Putri MATARAM
Beliau adalah seorang putri cerdik, cantik
dan berilmu tinggi sampai pada suatu masa beliau di utus oleh kedua orang
tuanya untuk mengembara ke tanah Jawa dalam rangka memperdalam ilmu agama serta
kanuragannya.
Beliau berangkat dari Hutan Mentaok yang ada
di YOGYAKARTA selanjutnya beliau meneruskan perjalan sampai negri CARUBAN
NAGARI yang sekarang biasa kita sebut CIREBON yang kala itu menjadi pusat
Pemerintahan Islam, Pusat Pendidikan dan Pusat Ilmu Kanuragan.
Pada masa sampainya NYI GENDAR MALAYA ke
tanah CARUBAN ada generasi sebelumnya yang menjadi TOKOH BESAR dan di segani di
CARUBAN
1.
SYAIK
NUR JATI yang mempunyai murid diantaranya SITI JENAR, SUNAN KALIJOGO dan SUNAN
GUNUNG JATI
2.
SYAIK
NUR JATI mempunyai murid pula pada GENERASI sesudah SUNAN GUNG JATI, SITI JENAR
dan KALIJOGO yaitu SYAIK BENTING (BUNGKO), GANDASARI (PAMURAGAN) dan MAGLUNG
SAKTI
3.
Sesudah
generasi Kedua SUNAN GUNUNG JATI menggantikan SYAIK NUR JATI dan mempunyai murid
NYI GENDAR MALAYA (Krangkeng), PANGERAN PRINGGABAYA (Kapringan) dan mash banyak
lagi yang lainya.
KANJENG
SUNAN GUNUNG JATI/SYARIF HIDAYATULLAH (Sunan Gunung Jati ini merupakan
keturunan ke-17 dari Rasulullah SAW.)
Silsilahnya
dimulai saat Nabi Muhammad SAW memiliki seorang putri bernama Siti Fatimah.
Kemudian Siti Fatimah melahirkan Sayyid Husain sampai pada generasi-generasi
selanjutnya, lahirlah ayah Sunan Gunung Jati.
Ayahnya
bernama Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan dikenal sebagai Syekh
Maulana Akbar. Dia adalah seorang penguasa Mesir.
Ibunya
bernama Nyi Mas Rara Santang yang merupakan putri raja Pajajaran yang bergelar
Sri Baduga Maharaja. Setelah menikah, gelarnya berganti menjadi Syarifah
Mudaim.
Awal
mula pertemuan kedua orang tua Sunan Gunung Jati adalah ketika Nyi Mas Rara
Santang sedang melaksanakan ibadah haji ke Kota Makkah. Di sana ia bertemu
Syekh Maulana Akbar.
Mereka
menikah dan dikaruniai dua putra, yaitu Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
dan adiknya Syarif Nurullah.
Pada
1470 M, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon untuk pertama kalinya.
Kedatangannya disambut baik oleh pamannya yang merupakan seorang raja Cirebon,
Raden Walangsungsang/Pangeran
Cakrabuana dan Embah Kuwu
Sangkan merupakan putra Prabu
Siliwangi dari Nyi Subang Larang.
Pada
masa sampainya NYI GENDAR MALAYA ke tanah CARUBAN NAGARI beliau berguru
langsung kepada KANJENG SUNAN GUNUNG JATI dan beliau mendalami ilmu AGAMA,
POLITIK, ILMU KEDIGJAYAAN bersama murid lainya yaitu PANGERAN PRINGGABAYA(JAKA
DOLOG)/Buyut Kapringan.
NYI
GENDAR MALAYA di beri gelar kehormatan oleh Kanjeng Sunan Gunung Jati yaitu NYI
MAS ENDANG KEKASIH dan menjadi murid yang PINTAR, CERDAS dan dapat menuerap
setiap ilmu yang diajarkan Kanjeng Sunan denngan baik sehingga beliau menjadi
murid yang sangat menonjol dan di anak emaskan oleh Kanjeng Sunan.
Setelah
sebelumnya NYI GENDAR MALAYA sekarang mari gunakan Gelar yang di sematkan oleh
kanjeng sunan untuk melanjutkan cerita.
Setelah
NYI ENDANG KEKASIH di nilai cukup bekal ilmu oleh kanjeng sunan maka di
tugaskanlah NYI ENDANG KASIH berangkat ke HUTAN ANDAGA SARI untuk BABAD/MEMBUKA
hutan tersebut dan menjadikanya PEDUKUHAN/DESA.
Tapi
rupanya tidaklah semudah yang NYI ENDANG KASIH bayangkan karena hutan tersebut
adalah hutan larangan yang dihuni oleh binatang buas, manusia sakti yang dapat
keluar masuk negri siluman bernama NYI
LODAYA (Manusia Harimau Hitam) serta para lelembut yang menjadi bala tentara
dari NYI LODAYAnamun di dalam hutan tersebut rupanya sudah ada dahulu 2
pasangan suami istri yang tinggal di dalamnya yaitu NYI MAGENGGONG dan KY ARYA
MAGENGGONg beliau tinggal di dalam hutan yang tempat tinggalnya merupakan rumah
panggung dan sampai sekarang rumah beliau di abadikan menjadi nama Blok di Desa
Krangkeng yaitu Blok Panggungan.
Dengan
keyakinan dan ilmu yang dimiliki maka NYI ENDANG KASIH memasuki Hutan
Andagasari lalu beliau singgah di tempat tinggal NYI MAGENGGONG seraya meminta
ijin kepada beliau untuk membuka pedukuhan seperti amanat Kanjeng Sunan, oleh
karna NYI MAGENGGONG hanya hidup dengan suaminya saja dan menginginkan seorang
anak maka NYI GENDAR MAYALA di ankat anak oleh beliau dan di izinkan membuaka
Hutan andagasari.
NYI
MAGENGGONG dan KY ARYA memberi arahan salah satu kunci membuka hutan ini
menjadi PEDUKUHAN/DESA adalah mengalahkan terlebih dahulu NYI LODAYA dan
tentaranya yang semua tentaranya sanggup merubah dirinya menjadi harimau.
Tanpa
piker panjang ENDANG KASIH langsung pamit dan berangkat mencari NYI LODAYA dan
TENTARANYA seorang diri sampai akhirnya mereka bertemu dan bertempur 11 Hari
dan dalam pertempuran tersebut NYI ENDANG KASIH berhasil mengalahkan NYI LODAYA
dan menyudutkan NYI LODAYA ke pesisir ANDAGA SARI dan NYI ENDANG KASIH sendiri
pulang ke rumah orang tua angkatnya yang ada di panggungan, setelah mengalahkan NYI LODAYA maka NYI
ENDANG KASIH kini di hadapkan dengan situasi lain yaitu memberi batas wilayah
kekuasaanya.
Sudah
selayaknya hutan jika mau di buat menjadi PEDUKUHAN/DESA maka hutan tersebut
haruslah di tebang/babad.
Sementara
murid-murid Kanjeng sunan yang lain membabad hutan-hutan yang akan di
tempatinya dengan berbagai macam cara.
Ada
yang dengan mencabuti pohon dengan kesaktianya, ada yang menebang pohon dengan
pusakanya sementara NYI ENDANG KASIH menggunakan kecerdikanya agar wilayahya
luas dan cepat proses penebangan pohonya maka beliau membakar ranting-ranting
kering sampai pada akhirnya api menyala dayat dan membakar sebagian hutan
tersebut.
Untuk
menandai batas wilayah NYI GENDAR MALAYA mengikuti barah api yang terbawa
angina sampai pada titik bara api itu jatuh tepat di daerah TAMBI maka wilayah
yang selanjutnya akan di namai KRANGKENG luas wilayahnya dari perbatasan
Cirebon Indramayu sampai Tambi.
Kata
krangkeng sendiri di ambil bukan tanpa sebab namun kata krangkeng sendiri
bermakna PENJARA.
Sudah
saya sampaikan bahwa setelah kekalahan NYI LODAYA dan terpojok pada pesisir
andaga sari di lanjutkan PEMBAKARAN HUTAN maka bala tentara dan NYI LODAYA
sendiri terkurung (terpenjara) pada api yang membakar Hutan ANDAGASARI.
mereka
lari kesana kemari mencari dataran yang lebih tinggi untuk berlindung dari api
dan melintasi daerah yang sekarang disebut TANJAKAN.
Setelah
NYI GENDAR MALAYA/ NYI ENDANG KASIH berhasil membuka PEDUKUHAN yang diberi nama
KRANGKENG maka datanglah banyak pengembara diantaranya, KY.DANU WARDAYA
(Seorang Putra Pangeran Demak) beliau adalah kakak dari PANGERAN PAHIT LIDAH,
Pangeran DANU WARDAYA sendiri dari demak ke tana jawa selanjutnya singgah di
KRANGKENG dengan cara unik yaitu berenang sampai skujur tubuhnya di penuhi
lumut maka dari itu beliau juga di juluki KY BATA LUMUT, beliau jugalah yang
kelak akan mempersunting NYI ENDANG KASIH ada juga PANGERAN SURYA RASA DAN
PANGERAN SURYA JATI kedua pangeran ini merupakan 2 Kesatria yang selalu bersama
dalam pengembaraan dan selanjutnya di sebut PANGERAN SERAKIT (Satu Pasang) ada
pulah PANGERAN JAYA PATIH. PANGERAN TANJUNG, PANGERAN JANGKUNG, KY BODAG dan
mash banyak lagi yang lainya.
Dari perkawinan NYI GENDAR MALAYA/ NYI MAS
ENDANG KEKASIH/NYI GEDE KRANGKENG/NYI HJ.UMI HABIBAH dengan KY DANU WARDAYA/KY
BATA LUMUT lahirlah 2 buah hati yaitu ANJASMORO dan ANJASMANI lalu NYIMAS
ANJASMOROH dipersunting oleh Pangeran Cirebon dan lahir Putra yang kelak
menjadi pendiri Pond Pest BUNTET ia bernama MBAH MUKOYIM.
Itulah sepenggal sejarah Desa Krangkeng dan berikut adalah daftar
kuwu-kuwu desa krangkeng dari masa
ke masa Susunan Pemimpin dan Barang Peninggalan Desa Krangkeng serta Pemekaran Desa Kalianyar
SUSUNAN
KEPEMIMPINAN /KUWU-KUWUDESA KRANGKENG
01.
NYI ENDANG KEKASIH
1580-1591
02. PANGERAN JAYA PATI
1591-1608
03. PANGERAFN SURYA RASA
1608-1651
04. NYI MAS AYU ANJASMARA
1615-1630
05. PANGERAN TANJUNG
1630-1649
06. NYIMAS AYU ANJASMANI
1649-1666
07. PANGERAN SURAMADI
1666-1687
08. PANGERAN GEBANG
1687-1700
09. PANGERAN BAUDAG
1700-1732
10. EMBAH SYARKOWI
1732-1770
11. KUWU RESITEM
1770-1796
12. KY.JAKA
1796-1829
13. KY.NGABEI LISAN PURO
1829-1871
14. KUWU HAJI MURTADO
1871-1885
15. KUWU SATI
1885-1900
16. KUWU HAJI ANTARI
1900-1916
17. KUWU RABINGO
1916-1926
18. KUWU SALAB
1926-1928
19. KUWU RADEYA
1928-1953
20. KUWU DARSINI
1953-1960
21. KUWU MASRIYAH
1960-1967
22. KUWU SYAFEI
1967-1968
23. KUWU MARSO
1968-1974
24. KUWU KASNO
1974-1984
25. KUWU TARMUKI
1984-1990
26. KUWU HAJI BADRUDIN
1990-1998
27. KUWU JUBAEDI 2008-2013
28. KUWU MADERI
2013 -2018
29.MOH.MANSUR 2018-2023